Jenderal (Purn) Try Sutrisno adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah Indonesia, yang dikenal bukan hanya sebagai seorang perwira tinggi militer, tetapi juga sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia ke-7 pada masa pemerintahan Presiden Soeharto. Kiprah Try Sutrisno dalam dunia politik dan pemerintahan Indonesia mencerminkan peranannya dalam menjaga stabilitas politik, mengawal proses modernisasi, dan mendampingi Presiden dalam berbagai kebijakan penting.
Sebagai seorang mantan Komandan Jenderal (Kanjend) Tentara Nasional Indonesia (TNI), Try Sutrisno memiliki pengalaman militer yang sangat luas, yang memberikan kontribusi penting dalam konsolidasi politik Indonesia, terutama dalam transisi politik menuju reformasi dan pembangunan yang lebih maju. Meskipun masa jabatan beliau sebagai Wakil Presiden berlangsung singkat, kontribusinya dalam menjaga stabilitas dan membangun fondasi yang kokoh bagi pembangunan Indonesia tetap sangat dihargai.
Latar Belakang dan Pendidikan
Try Sutrisno lahir pada 15 November 1944, di Madiun, Jawa Timur. Ia berasal dari keluarga yang sederhana, namun memiliki tekad dan semangat yang tinggi untuk berprestasi. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah, Try Sutrisno melanjutkan pendidikan militernya di Akademi Militer (Akmil) Magelang pada tahun 1965. Di Akademi Militer, Try Sutrisno menunjukkan kemampuan yang luar biasa dan memulai karier militernya yang panjang dan cemerlang.
Selain pendidikan militer, Try Sutrisno juga melanjutkan pendidikan tinggi di beberapa lembaga pendidikan militer dan staf, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Sebagai seorang perwira yang sangat menghargai pendidikan dan pengembangan diri, ia memperoleh pengetahuan luas tentang taktik, strategi, serta administrasi pertahanan yang kelak menjadi modal penting dalam menjalankan tugas-tugasnya di pemerintahan.
Karier Militer yang Cemerlang
Karier Try Sutrisno di dunia militer dimulai ketika ia bergabung dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Dalam perjalanan kariernya, Try Sutrisno naik pangkat dengan cepat dan dikenal sebagai seorang perwira yang memiliki integritas tinggi, disiplin, serta kemampuan dalam menghadapi tantangan di berbagai medan operasi.
Salah satu tonggak penting dalam karier Try Sutrisno adalah saat beliau diangkat sebagai Komandan Jenderal (Kanjend) TNI pada tahun 1983. Dalam kapasitas ini, Try Sutrisno bertanggung jawab atas pengelolaan organisasi TNI, serta pengawasan terhadap kebijakan pertahanan dan keamanan negara. Di bawah kepemimpinannya, TNI semakin profesional dan terorganisir dengan baik.
Pada tahun 1988, Try Sutrisno diangkat menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia, mendampingi Presiden Soeharto. Pengangkatannya sebagai Wakil Presiden merupakan puncak dari karier militernya dan sekaligus menandai peran baru beliau dalam dunia politik Indonesia.
Wakil Presiden Republik Indonesia (1988–1993)
Pada tahun 1988, Try Sutrisno dilantik sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia ke-7, menggantikan Letjen (Purn) Sudharmono. Masa jabatan Try Sutrisno berlangsung selama dua periode, yaitu dari 1988 hingga 1993, di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto. Pada periode ini, Indonesia berada pada puncak perkembangan ekonomi dan stabilitas politik, tetapi juga menghadapi tantangan global yang cukup besar, seperti krisis moneter dan tekanan terhadap reformasi politik.
Sebagai Wakil Presiden, Try Sutrisno berperan penting dalam mendampingi Presiden Soeharto dalam merumuskan kebijakan dan strategi nasional. Meskipun jabatan Wakil Presiden pada masa itu lebih bersifat simbolis, Try Sutrisno tetap memberikan kontribusi besar dalam beberapa kebijakan penting, baik dalam bidang politik, ekonomi, maupun pertahanan.
Peran dalam Stabilisasi Politik dan Keamanan
Sebagai seorang mantan perwira tinggi TNI, Try Sutrisno dikenal memiliki keahlian dalam menjaga stabilitas politik dan keamanan nasional. Pada masa Orde Baru, yang berfokus pada pembangunan ekonomi dan konsolidasi politik, Try Sutrisno turut berperan dalam memperkuat stabilitas politik dalam negeri, menjaga ketertiban sosial, serta memperkuat hubungan antara militer dan pemerintah.
Salah satu tantangan utama pada masa itu adalah bagaimana menjaga kestabilan politik dalam negara yang terdiri dari beragam etnis, budaya, dan agama. Try Sutrisno sangat berperan dalam memastikan bahwa TNI tetap berada di garis depan dalam mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Selain itu, beliau juga membantu dalam merumuskan kebijakan yang menjaga Indonesia tetap aman dari ancaman eksternal maupun ancaman domestik yang dapat mengganggu stabilitas pemerintahan.
Dalam konteks ini, Try Sutrisno tidak hanya bertanggung jawab dalam hal kebijakan pertahanan, tetapi juga memberikan pandangan dan nasihat kepada Presiden Soeharto dalam menjaga keseimbangan antara kekuasaan sipil dan militer. Pendekatan Try Sutrisno yang bijaksana sangat membantu dalam menciptakan ketertiban di seluruh lapisan masyarakat, sekaligus memberikan rasa aman bagi rakyat Indonesia.
Pengaruh dalam Kebijakan Ekonomi dan Pembangunan
Pada masa pemerintahan Orde Baru, Indonesia mengalami perkembangan pesat di bidang ekonomi, yang didorong oleh kebijakan industrialisasi dan pembangunan infrastruktur. Meskipun Try Sutrisno lebih dikenal sebagai sosok militer, beliau juga berperan dalam mendukung kebijakan pembangunan yang ditetapkan oleh Presiden Soeharto. Salah satu hal yang sangat penting adalah mendukung kebijakan ekonomi yang bertujuan untuk menciptakan stabilitas ekonomi jangka panjang, meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global, serta memajukan kesejahteraan masyarakat.
Selama masa jabatan Try Sutrisno sebagai Wakil Presiden, Indonesia berhasil menjaga pertumbuhan ekonomi yang stabil, meskipun pada masa itu juga muncul tantangan besar seperti krisis energi dan gejolak politik internasional. Pengalaman Try Sutrisno dalam menghadapi situasi sulit sebagai perwira tinggi militer membantunya dalam mengambil keputusan-keputusan strategis yang mendukung keberlanjutan pembangunan ekonomi Indonesia.
Warisan Kepemimpinan Try Sutrisno
Try Sutrisno dikenal sebagai sosok yang rendah hati, bijaksana, dan berkomitmen tinggi terhadap negara. Meskipun berasal dari latar belakang militer, beliau mampu menjalankan tugas-tugas politiknya dengan baik dan tetap mengedepankan prinsip-prinsip demokrasi dan pemerintahan yang baik. Salah satu hal yang membedakan Try Sutrisno dengan beberapa tokoh lainnya adalah kemampuannya untuk menjaga hubungan yang harmonis antara militer dan pemerintahan sipil, serta menjaga stabilitas sosial di Indonesia.
Setelah selesai masa jabatannya sebagai Wakil Presiden pada tahun 1993, Try Sutrisno tetap terlibat dalam kehidupan politik Indonesia. Meskipun tidak kembali memegang jabatan politik formal, beliau tetap dihormati sebagai salah satu tokoh yang memberikan kontribusi besar dalam pembangunan dan stabilitas Indonesia, baik dalam kapasitasnya sebagai militer maupun sebagai pemimpin negara.
Kesimpulan
Jenderal (Purn) Try Sutrisno adalah salah satu tokoh yang memiliki peran besar dalam sejarah politik Indonesia. Sebagai Wakil Presiden, beliau berkontribusi dalam menjaga stabilitas politik dan ekonomi Indonesia di masa Orde Baru. Dengan latar belakang militernya yang kuat, Try Sutrisno menjadi sosok yang sangat dihormati dalam pengambilan keputusan penting terkait pertahanan dan keamanan negara. Meskipun masa jabatannya sebagai Wakil Presiden terbilang singkat, warisan kepemimpinan beliau tetap dikenang sebagai salah satu kunci penting bagi stabilitas dan pembangunan Indonesia pada periode tersebut.